Melva Safira (10-036)
Quratu Aini Risa (10-067)
Aprilia Windy S (10-088)
Hasil diskusi kelompok:
Berdasarkan hasil diskusi bersama, kami menyimpulkan bahwa belajar itu bukan hanya dari sekolah tapi bisa dari
kehidupan sehari-hari. Dari pengalaman sehari-hari kita bisa belajar untuk
merespon suatu objek atau kejadian yang kita hadapi. Jadi, proses belajar itu sendiri bisa kita
dapat kapan saja, dan dimana saja. Tergantung bagaimana kita memahami dan
menyadari hal itu sebagai pembelajaran atau tidak.
Berdasarkan teori belajar awal yang dikemukakan oleh Watson,
reaksi positif atau negative kita yang diasosiasikan dengan suatu objek atau
kejadian, akan membentuk respon seorang individu. Yang dapat dipelajari dari
sini untuk lingkup pendidikan terutama di sekolah, bahwa dalam belajar kita
harus menciptakan perasaan nyaman dan senang agar kita dapat menyerap pelajaran
dengan mudah. Selain itu dari teori ini juga bisa dikatakan proses belajar itu
bisa kita modifikasi sesuka hati kita, kita ingin belajar mengenai suatu objek,
walaupun kita tidak suka, kita bisa mengasosiasikannya dengan hal yang
menyenangkan sehingga objek tersebut dapat masuk ke pengetahuan kita.
Dalam teori belajar thorndike, beliau mengemukakan istilah
koneksionisme. Dimana proses belajar yang kita dapat itu sebenarnya memiliki
koneksi antara stimulus yang ada dengan reaksi mandiri atau reaksi reflek kita.
Lalu beliau juga mengemukakan hokum efek,latihan dan kesiapan. Proses belajar
bisa didapat dari suatu kejadian. Misalnya jika dalam hukum efek, suatu kedaan yang memuaskan setelah respon akan memperkuat
perilaku yang tepat untuk sebuah situasi, begitu juga sebaliknya. Disini jelas
telah terjadi proses belajar yang dikarenakan suatu efek dari kejadian
tertentu.
Pada intinya, belajar itu
interaksi antara lingkungan, stimulus dan respon yang memberikan pengetahuan
yang dapat membantu kita dalam memecahkan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar