Pengalaman:
Ketika SD saya pemain tenis meja. Saya juga sering
mengikuti lomba-lomba. Orang tua mendukung kegiatan tersebut karena papa saya
juga seorang atlet. Suatu kali saya mengikuti lomba untuk mewakili kabupaten.
Saya masuk ke semifinal. Ketika semifinal saya mendapatkan lawan yang lumayan
berat. Babak pertama dia menang, dan babak kedua saya yang menang. Ketika babak
selanjutnya, datang seorang ibuk-ibuk yang merupakan supporter dari lawan. Dia
sangat heboh, berteriak keras, dan menggedor-gedor kaca yang membatasi kami.
Saya benar-benar merasa terganggu dan tertekan. Akhirnya saya kalah dengan skor
18-21. Saya menangis sekeras-kerasnya. Dan setelah itu, saya tidak pernah lagi
mau main tenis meja.
Analisis:
Watson mengatakan reaksi positif dan negatif jika
dipasangkan dengan suatu stimulus dapat membuat kita merespon sesuatu kejadian
atau objek. Reaksi negatif saya terhadap
tenis meja, dikarenakan ibu-ibu yang berteriak sangat keras dan memukul-mukul
kaca yang suaranya sangat mengganggu itu ketik saya bertanding. Suara tersebut
membuat perasaan saya sangat tidak enak dan tertekan sehingga saya tidak bisa
berkonsentrasi. Perasaan negatif tersebut membuat saya juga memberikan respon
yang negatif kepada tenis meja. Dan saya tidak lagi mau main tenis meja.
Proses transfer juga dijelaskan oleh Watson untuk prilaku
seseorang terhadap suatu kejadian atau objek. Disini proses transfer yang
terjadi adalah antara tenis meja dan ibu-ibu yang berteriak sambil
memukul-mukul kaca. Karena saya tidak suka mendengar ibu-ibu itu berteriak dan
membuat saya tertekan, perasaan itu juga saya transfer kepada tenis meja.
Sehingga saya juga menjadi tidak menyukai tenis meja tersebut.
Jadi prilaku seseorang terhadap suatu objek atau
kejadian, bisa dia dapatkan dari emosi yang dia rasakan ketika berhadapan
dengan oejk tersebut, atau bisa saja terjadi proses transfer diantara satu
objek dengan objek lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar