Sabtu, 19 Februari 2011

Tokoh Upin dan Ipin yang populer di Indonesia


Sekarang ini, siapa yang tak kenal dengan tokoh Upin dan Ipin?? Tokoh dua anak kecil yang kembar, lucu, botak, namun terkadang juga bandel ini menjadi  sangat terkenal dan digemari oleh masyarakat, terutama kalangan anak-anak. Banyak hal yang membuat tokoh ini menjadi sangat digemari dan menjadi sebuah tontonan yang menarik. Ceritanya yang menarik, lucu dan juga mendidik, membuat masyarakat menjadikannya sebuah tontonan yang “wajib” untuk ditonton oleh anak-anak. Tingkah laku Upin Ipin yang kadang konyol, nakal dan membuat Kak Ros menjadi marah, sehingga penonton pun menjadi gemas dibuatnya.
Tahun 2009, diluncurkan pula film animasi 3D dari Upin dan Ipin, yang berjudul “Geng”. Film animasi yang berdurasi sekitar 90 menit ini, merupakan sebuah film yang berkualitas, yang dibuat oleh para anak-anak muda yang profesional. Kegigihan mereka dalam menciptakan sebuah karya ini, memang sangat patut untuk dihargai. Kerja keras mereka selama 3 tahun untuk membuat film animasi 3D “Geng” membuahkan sebuah karya yang  tidak ‘ecek-ecek’ saja, namun menjadi sebuah karya yang sangat berkualitas. Proses pembuatan sebuah film, apalagi animasi 3D, bukanlah sebuah hal yang mudah dan cepat selesai. Namun, para pemuda-pemudi yang sangat ahli dalam bidangnya masing-masing yang terlibat dalam proses pembuatan film animasi ini, tidak kenal lelah, pantang untuk menyerah, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik sampai ke detail-detailnya.
 Film Upin dan Ipin tentu ada kaitannya dengan bidang psikologi pendidikan. Isi cerita yang disajikan dalam film ini selain  menghibur juga berisi tentang moral-moral yang dapat dijadikan pelajaran bagi orang tua maupun ana. Ada baiknya anak-anak didampingi oleh orang tua dalam menonton film ini. Sehingga orang tua dan anak dapat saling berinteraksi dan orang tua pun juga sekaligus mendidik anaknya dengan cara yang menyenangkan.

Senin, 14 Februari 2011

Pendapat tentang penggunaan blog bagi mahasiswa psikologi terutama bagi mata kuliah psikologi pendidikan

Melva Safira 10-036
Sonya Lirizky 10-048
Aprillia Windy 10-088


Menurut kelompok kami penggunaan blog dan email pada mata kuliah psikologi pendidikan ini cukup banyak keuntungannya bagi mahasiswa/i yang menjalaninya. Namun memiliki beberapa kekurangannya tersendiri.
Seperti yang kita ketahui bersama, teknologi di dunia ini sudah sangat maju. Di luar negeri, sangat sering kita temukan sistem belajar mereka yang sudah sangat mengandalkan teknologi. Namun di negara kita ini masih sangat minim orang yang “melek” teknologi. Maka dengan di perkenalkan kepada kami apa itu blog dan lainnya, otomatis wawasan kami tentang teknologi menjadi lebih luas. Banyak keuntungan lainnya, seperti :
·         Lebih efisien dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Jadi siswa bisa menyerahkan hasil tugas hanya dalam blog atau email. Sehingga tidak perlu memakan banyak tenaga seperti harus mengantarkannya langsung ke kampus.
·         Lebih menantang kreatifitas kami dalam menulis dan menghias blog kami.
·         Mengurangi dampak global warming karena tidak menggunakan kertas lagi.
·         Mempermudah jalannya diskusi tentang materi kuliah. Dalam arti, jika kita menggunakan blog atau teknologi lain yang mendukung dengan adanya chat tempat diskusi, mahasiswa dapat lebih mudah berdiskusi dengan dosennya kapan saja. Sehingga tidak perlu bertatap muka lagi.
·         Bisa up date berbagai informasi tentang perkuliahan dengan mudah. Jadi mahasiswa tidak perlu datang ke kampus untuk bisa tahu tentang informasi perkuliahan, namun hanya dengan membuka blog, mereka jadi bisa tau. Dengan kata lain agar tidak ketinggalan informasi.
·         Mempercepat mahasiswa/i dalam menerima ilmu. Maksudnya, jika mahasiswa memiliki pertanyaan yang mengganjal dihati tentang materi kuliah yang akan datang, kami tidak perlu menunggu sampai jadwal kuliah tiba, namun kami bisa langsung bertanya kepada dosen melalui chattingan, seperti pada Gtalk.
·         Dapat berbagi pengetahuan sesama mahasiswa. Jadi dengan semua mahasiswa dituntut untuk mengepost materi kuliah setiap minggunya, mahasiswa secara tidak langsung telah membagi pengetahuan kepada yang teman-teman lain yang ikut membaca blog mereka.
Masih banyak keuntungan dari mengunakan blog pada system pembelajaran. Namun system ini juga memiliki kekurangan. Yang kami tangap menurut kelompok kami, kerugian salah satunya adalah:
·         Menambah kesulitan bagi mahasiswa/i yang tidak memiliki internet di rumah ataupun di kos-an mereka. Mereka jadi tidak up-date dalam menerima informasi. Sehingga bakal ada sebagian mahasiswa/i yang merasa teringgal.
·         Membuat mahasiswa jadi cenderung lebih menyukai membaca blog temannya agar mendapatkan ilmu yang ada pada materi kuliah, namun mereka jadi malas membaca teks book secara keseluruhan. Mungkin ada yang sekedar hanya mebaca halaman tertentu hanya agar dapat bisa mengepost blog mereka, namun mereka tidak membaca keseluruhannya. Sehingga ini menimbulkan dampak negatif tersendiri.
Jadi kesimpulan dari kelompok kami, menggunakan blog dalam system belajar sekarang ini banyak menguntungkan siswa dan dosennya tersendiri. Namun, ada kekurangannya juga. Sehingga perlu adanya pengenalan lebih dalam lagi tentang system belajar seperti  ini kepada mahasiswa. Sehingga mereka dapat menerima tujuan positifnya.

Minggu, 06 Februari 2011

Perkembangan kognitif anak-anak

Apakah bisa seorang anak pada tahap perkembangan pra-operasional menurut Teori Piaget, berada di tahap operasional konkret?

Pembahasan:
Seorang psikolog bernama Rochel Gelman, telah membuktikan bahwa seorang anak yang dalam usia pra-sekolah atau pra-operasional bisa mempelajari tahap operasional konkret (tahap ke-3). Rochel melatih anak-anak pada tahap pra-sekolah untuk dapat memperhatikan aspek-aspek tertentu dari tugas konservasi yang biasanya terdapat pada anak tahapan operasional konkret (umur 7-11 tahun).
Konservasi merupakan pikiran bahwa beberapa karakteristik dari objek itu tetap sama, walaupun objek tersebut berubah penampilannya. Misalnya, ada dua tabung yang sama berisi air dengan jumlah yang sama pula, kemudian air dalam salah satu tabung dipindahkan ke dalam tabung yang lebih tinggi dan lebih ramping, biasanya anak-anak pada usia pra-sekolah mengatakan bahwa air yang di dalam tabung yang lebih tinggi, lebih banyak daripada air dalam tabung pertama.
Namun, dengan latihan yang diberikan oleh Rochel Gelman kepada anak-anak pra-sekolah, hal tersebut ternyata dapat meningkatkan kemampuan si anak dalam tugas konservasi mereka. Jadi, menurut Rochel, dengan memberikan perhatian pada satu tugas konservasi pada anak, dapat meningkatkan kemampuan tugas konservasi lain si anak walaupun dia masih pada tahap pra-sekolah.