Biasanya di sekolah-sekolah, baik dari SD, SMP, dan SMA, terdapat dua tipe kelas, kelas yang biasa dan kelas yang khusus atau sering disebut unggul. Nah, kebanyakan para murid ditempatkan di kelas yang mana berdasarkan tes IQ mereka, yang mungkin didapatkan sebelum memasuki suatu sekolah.
Sebelumnya, saya akan coba bahas sedikit tentang intelegensi. Pengertian intelegensi itu bermacam-macam, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Secara umum, yang kita ketahui, Intelegensi adalah keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi, belajar dan mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Intelegensi yang dipunyai setiap orang itu berbeda-beda, kemampuan yang dimilikinya berbeda-beda.
Intelegensi, seperti yang sudah kita ketahui, dapat diukur melalui serangkaian tes. Ada beberapa tes yang digunakan, di antaranya Tes Binet dan Skala Wechsler. Tes ini akan memberitahukan kita berapa skor IQ yang kita miliki. Skor IQ inilah yang sering dipakai dalam pengelompokkan murid-murid. Anak yang mempunyai skor IQ yang tinggi akan ditempatkan pada kelas unggul sedangkan anak yang skor IQ-nya rendah atau biasa saja akan ditempatkan pada kelas yang umum atau biasa. Hal ini, menurut saya tidak adil dan tidak baik untuk dilakukan. Mengapa? Karena pada tes IQ itu bisa saja terdapat kemungkinan bias budaya. Walaupun memang sudah ada usaha untuk membuat tes yang menghindarkan bias budaya, namun belum begitu berhasil.
Jadi, kesimpulannya, menurut saya tidaklah bijaksana untuk mengelompokkan murid-murid ke dalam kelas unggul atau kelas biasa berdasarkan skor IQ-nya saja. Lagipula, kemungkinan akan timbulnya rasa rendah diri dan terasingkan pada murid-murid yang kelas biasa.
sumber : buku John W. Santrock
Tidak ada komentar:
Posting Komentar