Selasa, 03 Mei 2011

Mengenali anak berbakat (giftedness) dan menanganinya dengan tepat


Anak giftedness atau berbakat didefinisikan sebagai anak yang memiliki IQ di atas 130 atau memiliki kemampuan yang lebih unggul di suatu bidang, seperti bermusik, berhitung, menggambar dan sebagainya. Namun, sekarang tidak hanya itu saja kriteria yang harus dimiliki oleh anak berbakat melainkan juga melibatkan kreativitas dan komitmen.
Menurut Ellen Winner, ada beberapa karakterisitik dari anak berbakat tersebut, yaitu:
·         Dewasa lebih dini
Anak yang berbakat akan dewasa lebih dini karena dia memiliki kemampuan yang melebihi teman-teman sebayanya.
·         Belajar menuruti kemauan mereka sendiri
Anak-anak yang berbakat biasanya tidak suka dengan instruksi yang diberikan oleh orang lain. Dan mereka cenderung menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri, apalagi pada masalah yang memang dia memiliki kelebihan di bidang tersebut.
·         Semangat untuk menguasai
Anak yang berbakat biasanya memiliki motivasi internal yang lebih tinggi daripada yan lainnya. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk menguasai segala sesuatu yang menurut mereka menarik.
Telah banyak studi yang dilakukan tentang anak berbakat, yang membuktikan bahwa anak berbakat tidak hanya dinilai berdasarkan IQ saja, selain itu, anak berbakat ini juga biasanya dengan bimbingan yang diberikan orang tua walaupun mereka bukan berasal dari keluarga yang kaya, juga dapat meraih kesuksesan pada saat dewasanya.
Pada saat sekarang ini, pendidikan sudah mendapatkan tempat yang terpenting di negara-negara, begitu juga perhatian terhadap pendidikan bagi anak berbakat atau giftedness. Sekarang, sudah ada kelas akselerasi yang disediakan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan yang lebih daripada teman-teman sebayanya. Namun, tentang bagus tidaknya diadakan kelas akselerasi ini masih pro dan kontra, walaupun masih ada sekolah-sekolah yang menawarkan kelas akselerasi bagi siswa-siswanya.
Maka dari itu, sebaiknya para orang tua lebih mengenali anaknya sejak dini, apakah anaknya tergolong berbakat atau biasa saja. Hal tersebut sangat diperlukan untuk tindakan-tindakan yang akan diambil selanjutnya.  Karena salah-salah bimbingan nantinya akan merugikan anak itu dan orang tua sendiri. Bagi orang tua yang memiliki anak berbakat, seharusnya memberikan tambahan-tambahan pelajaran atau kegiatan yang bisa menguatkan atau mengembangkan kemampuan si anak di luar jam sekolahnya. Sehingga, walaupun si anak berada di kelas reguler dan bergaul dengan teman-teman yang kemampuannya biasa-biasa saja, dia tidak akan merasa bosan dan kemampuannya juga tidak terbuang sia-sia.

sumber:
Santrock, John W. (2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar