Sabtu, 27 Oktober 2012

TUGAS MID SEMESTER


Anggota : 
Nadya Putri Delwis (10-024)

Perspektif Kognitif : Pemrosesan Informasi
            Informasi yang tersimpan dari strategi pemrosesan informasi dari sistem kognitif kita berinteraksi dengan informasi indrawi yang diterima dari lingkungan, memperhatikan secara selektif atas informasi yang masuk, mengaitkannya dengan memori, dan secara aktif memberikan makna untuk informasi tersebut (Wittrock, 1990).
Asumsi dasar dari pemrosesan informasi adalah; memori manusia aktif terlibat dalam konstruksi pengetahuan, dan pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pembelajar berperan penting dalam belajar. Memori manusia adalah sistem kompleks yang aktif mencari data indrawi, mengubah data menjadi informasi bermakna, dan menyimpan informasi itu dalam jangka panjang.
            Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pemrosesan informasi dalam otak kita sangatlah tidak sederhana, melainkan beberapa proses yang dilewati tanpa kita sadari. Oleh karena itu kami menyarankan satu metode yang bisa diterapkan agar membantu mahasiswa dalam memudahkan mengingat mata kuliah serta materi yang dipelajari, mengingat psikologi menggunakan banyak text book disetiap mata kuliah. 
Strategi : Teknik mnemonic
           Metode ini digunakan untuk asosiasi arbitrer pada berbagai pelajaran yang berbeda-beda yang harus dipelajari. Metode ini berguna untuk menyampaikan makna dan struktur ketika istilah diorganisasikan secara  hierarki. Jadi metode ini berguna untuk memudahkan kita sebagai mahasiswa dalam mengingat materi dalam belajar, dan membantu menemukan info-info penting yang kita perlukan ketika sedang mencari sumber informasi baru.
            Ini merupakan salah satu metode pengajaran yang kami tawarkan untuk diterapkan dikelas. Mahasiswa akan diminta untuk membuat sebuah kartu yang terbuat dari karton atau kertas HVS berukuran 10x15 dimana akan dituliskan beberapa kode dan konsep dari masing-masing mata kuliah yang akan di pelajari. Di kartu itu juga akan dituliskan referensi buku dari materi tersebut. Penulisan materi di kartu tersebut bisa dalam bentuk teks atau singkatan-singkatan dari apa yang dihapalkan ketika sedang belajar.  

Berikut adalah tujuan dari metode pengajaran ini:
·         Memudahkan mahasiswa dalam mengingat pelajaran dengan bantuan menulis di kertas tersebut.
·         Memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi mengenai suatu materi melalui sumber-sumber buku yang sudah dituliskan dalam kertas tersebut
·         Membantu mahasiswa dalam menghapal konsep dari setiap mata kuliah
·         Membantu mahasiswa ketika sedang menjalankan skripsi, dimana kertas ini bisa membantu dalam menemukan info mengenai referensi buku yang diperlukan.
·         Bisa juga membantu mempermudah ketika akan menjalani ujian semester, misalnya digunakan sebagai bacaan agar lebih mudah menghapal.
·         Serta membiasakan mahasiswa untuk selalu membuat konsep mengenai materi-materi yang akan dipelajari
Metode ini sangat cocok digunakan disetiap mata kuliah, dan bisa digunakan ditingkatan mana saja. Bahkan teknik ini sangat efektif bila diterapkan mulai dari anak SMP untuk membiasakan mereka membaca buku sebelum pelajaran dimulai dan membiasakan mereka dalam membuat konsep-konsep mengenai materi yang akan dipelajari.
Berikut adalah Isi dari kartu:
·         Menyimpulkan dengan kata-kata sendiri mengenai suatu konsep atau definisi
·         Membuat judul buku referensi dari kesimpulan yang telah kita buat serta tanggal kapan siswa membacanya
·         Mengaitkan materi dengan pengetahuan sebelumnya
·         Mengajari menemukan info penting dalam teks
·         Membuat singkatan-singkatan dari hapalan
Alat yang dipakai:
·         Kartu yang terbuat dari kertas karton yang kemudian dipotong-potong menjadi berukuran 10x15 cm
·         Dan di sebelah kanan atas di lubangi agar bisa di kaitkan dengan kertas lainnya
·         Tiap siswa diberikan 3 lembar kertas yang telah dipotong

Selasa, 23 Oktober 2012

Review Jurnal


Klik jurnal disini.

Jurnal ini membahas keeefektifan teknik mnemonic pada pelajaran biologi untuk anak SMP. Disini awalnya kita harus menjelaskan bahwa biologi merupakan pengetahuan yang eksplisit yaitu pengetahuan yang tampak adanya. Selain itu, biologi merupakan suatu pengetahuan yang konseptual, dimana di dalamnya terdapat banyak hafalan. Oleh karena itu, teknik mnemonic cocok untuk membantu siswa dalam pelajaranhafalan biologi tersebut.
Teknik mnemonic merupakan teknik yang memiliki komponen-komponen untuk memori jangka panjang, seperi asosiasi, organisasi, imajinasi dan pengulangan. Informasi agar dapat masuk ke dalam memori jangka panjang, haruslah terus dilakukan pengulangan. Dan untuk dapat memudahkan kita melakukan pemanggilan kembali informasi yang ada dalam memori jangka panjang dapat dapat juga dilakukan teknik mnemonic ini.
Menurut buku Learning and Instruction,  Margaret E. Gredler, dalam belajar kita hendaklah menyadari pentingnya pengetahuan sebelumnya untuk dapat diasosiasikan dengan pengetahuan yang baru kita dapatkan. Dengan begitu akan memudahkan kita dalam proses belajar dan mengingat pengetahuan tersebut. Kemudian, pengorganisasian pengetahuan yang akan dipelajari. Ada dua pengorganisasian pengetahuan, yaitu presentasi guru dan teks. Buku teks yang dibaca tidak selalu jelas dan mudah dipahami, oleh karena itu kebanyakan siswa sulit untuk memahaminya. Sehingga dibutuhkan juga presentasi guru yang dapat membuat informasi tersebut menjadi jelas.
Dalam teknik mnemonic ini berarti kita melakukan pengkodean-pengkodean terhadap informasi. Proses ini terjadi dalam situasi memori kerja. Untuk mempertahankan informasi dalam memori kerja ini kita harus melakukan pengulangan secara terus menerus dan dalam latar yang familier.
Pengkodean mempunyai dua strategi, yaitu pengulangan primer dan pengulangan elaborative. Pengulangan elaborative lebih bertahan lama di memori karena: dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya, diganti dengan symbol lain atau dilengkapi dengan informasi tambahan untuk mengingat. Teknik mnemonic merupakan salah satu contonhya. Agar efektif dalam pengambilan kembali (retrieval), mnemonic harus memenuhi tiga kriteria: (1) petunjuk harus reliabel (2) harus mudah dikatikan dengan informasi yang baru dipelajari (3)petunjuk-petunjuk itu harus berbeda satu sama lain dan mudah diidentifikasi perbedaannya agar tidak terjadi kebingungan.

Rabu, 10 Oktober 2012

Review Kuliah dengan Teori Skinner


Dari 3 buah kertas sebagai stimulus yang diberikan oleh bu Dina, saya membuat undangan pesta dan gantungan “don’t disturb”. Memang tidak ada hubungan antara keduanya, namun saya hanya membuat apa yang saya pikirkan waktu itu saja dan tidak ada alasan khusus mengapa membuat itu. Hanya saja karena stimulus yang diberikan bu Dina berupa kertas dan instruksi untuk menghasilkan suatu produk, saya pun berpikir apa yang bisa saya buat dengan kertas tersebut dan muncullah ide membuat gantungan tersebut dan undangan pesta.

Skinner menjelaskan adanya penguatan positif dan negatif. Penguatan positif diikuti oleh stimulus baru sedangkan penguatan negatif menghilangkan stimulus. Atau bisa dipahami dengan kata lain bahwa penguatan positif menguatkan prilaku tapi stimulusnya mendukung namun, penguatan negatif akan menurunkan prilaku namun diiringi dengan penghilangan stimulus.

Stimulus diskrkminatif adalah stimulus yang hadir ketika respon memproduksi konsekuensi yang menguatkan. Jadi, ada stimulus diskriminati kemudian menghasilkan respon dan konsekuensi yang menguatkan.

Contoh penguatan negatif:
Seorang anak disuruh untuk mengerjakan PR setiap malam (stimulus diskriminatif). Sehingga anak mengerjakannya (Respons). Dan orang tuanya pun berhenti untuk menyuruh terus (Konsekuensi). Stimulus dari orang tua menghasilkan respon pada anak yang kemudian menghasilkan konsekuensi yang menguatkan prilaku anak namun menghilangkan stimulus.

Contoh penguatan positif:
Ada kesempatan bertanya jawab saat pelajaran di sekolah (stimulus diskriminatif). Siswa memberikan pertanyaan yang bagus (Respon). Guru memuji murid tersebut (Konsekuensi). Dan besoknya dia semakin sering bertanya. \
Dari contoh di atas, asumsinya, bahwa respon lah yang akan meningkat dan konsekuensi adalah prilaku yang menguatkan.

Nah, dari kegiatan di kelas yang dilakukan tadi, dapat juga dilihat berlakunya teori Skinner. Dalam hal ini, 3 buah kertas dan instruksi untuk membuat produk yang diberikan oleh Bu Dina itu sebagai stimulus diskriminatif. Kemudian prilaku kita berpikir dan membuat produk dari kertas tersebut merupakan respons. Dan produk yang dihasilkan itu merupakan konsekuensi. Tak hanya itu, bagi produknya yang dinilai terbaik juga diberikan reward. Skinner juga menjelaskan tentang reward ini juga merupakan faktor penguat prilaku juga.

Berikut merupakan gambar dari hasil produk saya:














Selasa, 09 Oktober 2012

Analisa Pengalaman Pribadi Berdasarkan Teori Skinner


Pengalaman:
  • Saya sudah banyak bergonta-ganti shampoo. Suatu kali saya mencoba shampoo merk X yang saya rasa membuat rambut saya menjadi lembut dan gampang di atur. Lalu saya memakai shampoo itu terus. Pernah suatu kali saya membeli shampoo lain dan memakainya, karena uang saya tidak cukup membeli shampoo yang bagus itu. Ketika saya pakai beberapa kali, rambut saya menjadi keras dan susah diatur. Dan akhirnya saya tidak pakai shampoo itu lagi dan membeli shampoo X lagi.

  • Ketika datang bulan saya selalu merasa kesakitan hingga tidak bisa beraktivitas. Suatu kali, mama memberi obat dan menyuruh saya tidur. Ketika bangun, perut saya sudah mulai enakan. Lalu, pernah suatu kali karena di sekolah saya datang bulan, dan tidak bisa tidur hanya meminum obat saja. Namun, sakit perut saya tetap tidak berkurang. Karena sering kejadian seperti terulang, jika saya datang bulan hari pertama di sekolah, saya akan pulang saja dan tidur di rumah setelah meminum obat.
Analisis
Pengalaman saya di atas merupakan proses belajar yang dihasilkan oleh penguatan. Seperti yang dikatakan Skinner, proses belajar adalah sebuah perubahan prilaku. Saya belajar bahwa shampoo yang cocok untuk rambut saya adalah merk X, dan saya mengubah prilaku saya untuk mengganti shampoo lain dengan shampoo merk X ini. Saya belajar bahwa obat penghilang rasa sakit datang bulan itu hanya akan efektif jika ketika dibarengi dengan tidur.
Skinner mengenalkan istilah reinforcement negatif dan positif. Reinforcement positif adalah penguatan berdampak pada meningkatnya prilaku yang diikuti dengan stimulus yang mendukung. Sedangkan reinforcement negatif adalah penguatan yang membuat prilaku meningkat namun diiringi dengan penghilangan stimulus.
Dari pengalaman saya di atas dapat disimpulkan bahwa:
-          Reinforcement positif:
Contoh  1: Prilakunya memakai shampoo merk X. Konsekuensinya rambut menjadi lembut dan mudah diatur. Prilaku seterusnya tetap memakai shampoo X.

-          Reinforcement negatif
Contoh 2 : Prilakunya minum obat dan tidur. Konsekuensinya sakit perutnya berkurang. Prilaku seterusnya tetap meminum obat dan diiringi dengan tidur.
Pada contoh 1 shampoo merk X memberikan penguatan positif terhadap prilaku saya karena rambut menjadi lembut. Pada contoh 2 tidur dan meminum obat memberikan penguatan negatif karena membuat sakit perut saya hilang.

Senin, 08 Oktober 2012

Analisa Film "Kinky Boots"

Nadya Putri Delwis (10-024)
Melva Safira (10-036)
Qurratu Aini Risa (10-067)
Aprilia Windy S (10-088)


Film Kinky Boots ini menceritakan mengenai suatu pabrik sepatu yang sudah ada dari generasi ke generasi tiba-tiba harus dihadapi dengan kebangkrutan yang sudah di depan mata ketika pemiliki pabrik tersebut meninggal dunia. Pemilik pabrik ini memiliki seorang anak bernama Charlie yang tidak begitu memiliki keinginan untuk meneruskan usaha pabrik sepatu ayahnya tersebut, pada awalnya. Dikarenakan pabrik tersebut terus mengalami kemunduran, Charlie terpaksa memecat 15 karyawannya. Pengalaman tersebut sangatlah membuat dia menjadi merasa tidak enak dan tidak nyaman. Namun saat proses pemecatan, ada seorang karyawan perempuan berkata untuk mencari pasaran tertentu dan mengubah sepatu yang mereka produksi selama ini. Charlie waktu itu tidak terlalu mengindahkannya. Namun suatu kejadian membawa dia ke dunia waria yang glamour. Dia bertemu dengan Lola, sang ratu banci. Tentu saja Lola memakai gaun, make up dan pastinya stiletto yang biasa dipakai wanita. Charlie kemudian mendapatkan inspirasi untuk membuat sepatu untuk para waria, karena sepatu untuk wanita tentu saja tidak cocok untuk menopang berat badan pria, sehingga cepat rusak. 
Pada akhirnya dia bekerja sama dengan Lola dan karyawan lainnya untuk membuat sepatu khusus waria yang bisa menopang berat badan seorang pria dengan menggunakan bahan besi sebagai hak dari sepatu yang mereka buat. Namun tetap di desain menjadi hak yang tipis dan tinggi. Berbagai tantangan dan proses yang melelahkan fisik dan mental terjadi untuk menghasilkan sepatu yang sesuai. Semua yang dilakukan oleh Charlie ini karena dia ingin menyelamatkan pabrik sepatu tersebut dan khususnya karena dia tidak menyukai untuk memecat karyawan. Sehingga dia rela untuk bekerja keras agar bisa menyelamatkan pabrik tersebut.

Analisis:
Charlie pada awalnya tidak bisa melihat pemecahan masalah atau solusi yang harus dia kerjakan untuk dapat menyelematkan pabrik sepatu keluarganya. Hingga satu karyawan yang berkata pedas mengatakan bahwa pabrik tersebut hendaknya memproduksi sepatu untuk pasaran tertentu. Dan tanpa sengaja bertemu Lola sang waria. Dan memutuskan untuk membuat sepatu untuk kaum mereka.
Di dalam teori Gestalt terdapat asumsi dasar perspektif Gestalt yang mengatakan bahwa "Individu memahami aspek dari lingkungan sebagai organisasi stimuli dan merespon berdasarkan persepsi”. Jadi menurut teori Gestalt, belajar berkaitan dengan persepsi kita terhadap sesuatu. Ketika Charlie melihat Lola kesulitan memakai sepatunya(stimuli), Charlie berpersepsi bahwa sepatu yang dipakai oleh Lola tidak cocok untuk kaki laki-laki seperti Lola. Dan tidak kuat  untuk menahan berat badan Lola karena sepatu yang dipakainya memang dirancang untuk wanita, bukan pria yang berbobot besar dan berotot seperti Lola. 

Kemudian sesuai dengan teori stimulus respon yang dikemukakan Thorndike, suatu stimulus, respon dan situasi bisa saling kuat koneksinya jika berada pada saat yang tepat. Ketika Charlie melihat masalah pada sepatu yang dipakai Lola, dia kemudian mendapatkan inspirasi untuk membuat sepatu yang cocok digunakan Lola dan kaum waria lainnya, itulah respon yang dia berikan dan semakin diperkuat oleh situasi pabrik ayahnya yang mengalami kebangkrutan, maka semakin kuatlah respon yang ditimbulkannya tersebut.

Selasa, 02 Oktober 2012

Teori-Teori Belajar Awal


Anggota Kelompok:

Behaviorisme, pengkondisian klasik, koneksionisme dan teori Gestalt, itu semua merupakan teori-teori yang termasuk teori belajar awal. Teori terseut merupakan kontribusi dari keinginan para ahli untuk menjadikan ilmu psikologi menjdi sebuah ilmu yang bisa disetarakan degan ilmu sains yang sudah ada.
1.      Pengkondisian klasik dari Ivan Pavlov
Pavlov melakukan eksperimen pertama di laboratoriumnya, yang mengamati respon yang tidak dikondisikan pada anjing terhadap stimulus makanan. Yang menghasilkan sebuah kesimpulan suatu reaksi dapat dikondisikan dengan memasangkannya dengan stimulus lain yang diinginkan. Dengan pemasangan berulang-ulang kali, maka respon yang diinginkan dapat timbul. Namun, setelah berulang kali tanpa adanya pemasangan stimulus 1 dan 2, maka dapat terjadi extinction atau pelenyapan respon. Hasil tersebut merupakan penemuan yang penting untuk teori belajar.

2.      Behaviorisme dari Watson
Watson percaya bahwa suatu respon itu melibatkan tiga reaksi dasar yaitu cinta, marah dan takut terhadap situasi yang berbeda-beda. Situasi sangat penting dalam pemilihan pemunculan respon pada individu. Oleh karena itu, di dalam ruangan kelas haruslah dibuat senyaman mungkin untuk dapat mencapai kemaksimalan ketika belajar.

3.      Koneksionisme dari Edward Thorndike
Dalam penciptaan suatu reaksi, koneksi antara stimulus dan respon yang tepat serta situasi pada saat itu sangat berperan penting. Hukum efek yang dapat menjelaskan proses tersebut yaitu (a) Jika suatu stimulus dan respon yang tepat berada pada situasi yang menyenangkan atau mendukung maka akan memperkuat koneksi antara stimulus dan respon tersebut (b) Latihan akan dapat meningkatkan peluang respons yang benar jika dalam keadaan yang menyenangkan (c) pelaksanaan tindakan dalam merespons impuls yang kuat adalah memuaskan dan memaksakannya adalah menjengkelkan.

4.      Teori Gestalt
Persepi seorang individu terhadap lingkungan geografisnya merupakan focus penting teori ini. Asumsi dasarnya, prilaku yang harus dipelajari itu adalah prilaku molar bukan molecular. Wawasan merupakan kontribusi penting dari teori Gestalt. Wawasan itu berupa organisasi yang berisi langkah-langkah dan alat-alat yang dapat membantu pemecahan masalah.
Dapat kita lihat, bahwa perkembangan teori untuk belajar ini semakin dalam dan kompleks pemahamannya. 

      Perbandingan antara Behaviorisme dan Teori Gestalt
Berdasarkan aplikasi pendidikan, psikologi behaviorisme mendefenisikan belajar sebagai perubahan perilaku dan mengindentifikasi stimulus dan respon spesifik sebagai fokus riset, sedangkan Gestalt berpendapat bahwa seseorang yang merespon stimulus yang terorganisasi dan persepsi perorangan merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah. Dalam asumsi dasar, behaviorisme memandang perilaku harus dapat diamati, serta belajar merupakan perubahan serta hubungan antara stimulus dgn respon harus dipelajari sedangkan pada pskilogi Gestalt memiliki asumsi bahwa individu bereaksi pada sebuah kesatuan. Kesatuan tersebut memiliki properti baru yang berbeda dari apa yang ada pada elemen tersebut.