Selasa, 15 Maret 2011

Pendapat tentang adanya kelas khusus atau unggul dan kelas biasa di sekolah


Biasanya di sekolah-sekolah, baik dari SD, SMP, dan SMA, terdapat dua tipe kelas, kelas yang biasa dan kelas yang khusus atau sering disebut unggul. Nah, kebanyakan para murid ditempatkan di kelas yang mana berdasarkan tes IQ mereka, yang mungkin didapatkan sebelum memasuki suatu sekolah.
Sebelumnya, saya akan coba bahas sedikit tentang intelegensi. Pengertian intelegensi itu bermacam-macam, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Secara umum, yang kita ketahui, Intelegensi adalah keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi, belajar dan mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Intelegensi yang dipunyai setiap orang itu berbeda-beda, kemampuan yang dimilikinya berbeda-beda.
Intelegensi, seperti yang sudah kita ketahui, dapat diukur melalui serangkaian tes. Ada beberapa tes yang digunakan, di antaranya Tes Binet dan Skala Wechsler. Tes ini akan memberitahukan kita berapa skor IQ yang kita miliki. Skor IQ inilah yang sering dipakai dalam pengelompokkan murid-murid. Anak yang mempunyai skor IQ yang tinggi akan ditempatkan pada kelas unggul sedangkan anak yang skor IQ-nya rendah atau biasa saja akan ditempatkan pada kelas yang umum atau biasa. Hal ini, menurut saya tidak adil dan tidak baik untuk dilakukan. Mengapa? Karena pada tes IQ itu bisa saja terdapat kemungkinan bias budaya. Walaupun memang sudah ada usaha untuk membuat tes yang menghindarkan bias budaya, namun belum begitu berhasil.
Jadi, kesimpulannya, menurut saya tidaklah bijaksana untuk mengelompokkan murid-murid ke dalam kelas unggul atau kelas biasa berdasarkan skor IQ-nya saja. Lagipula, kemungkinan akan timbulnya rasa rendah diri dan terasingkan pada murid-murid yang kelas biasa.

sumber : buku John W. Santrock

Minggu, 13 Maret 2011

Indonesian ELFs Project



hai hai!
sebelum lebih lanjut membahas Indonesian elf’s project, bagi yang belum tau ELF itu apa, nih, saya kasih tau dulu yaaa.. ^^
ELF singkatan dar Ever Lasting Friend. Itu merupakan sebutan bagi para fans atau penggemarnya SuJu alias Super Junior, group boy band asal Korea. Nah, tau dong kalau sekarang tu Indonesia lagi dilanda  ‘demamnya’ Korea, dikit-dikit Korea, di acara TV aja sekarang udah ada yang membahas para artis dari Korea ini. Apalagi yang namanya Super Junior, bisa dibilang para fans-nya Super Junior ini agak ‘fanatik’ memang. Hehehe… termasuk saya salah satunya. :p
Mengapa saya bisa bilang kalau para ELF Indonesia ini ‘fanatik’?? Liat aja, pada Super Show 3 di Singapore kemarin, bisa dibilang sekitar 60% penontonnya dari Indonesia! ckckck.. Itu salah satu bentuk rasa cinta mereka terhadap grup ini. Bukan hanya itu, pada saat konser tersebut juga, para ELF Indonesia juga memberikan medali emas bagi para anggota Super Junior yang berangggotakan 10 orang ini! Keren gag tuh! Inilah Indonesian ELFs Project Love from Indonesia. Project ini dimaksudkan agar Super Junior mau mengadakan konsernya di Indonesia, jadi kita nggak perlu capek-capek lagi ke luar negeri buat nonton mereka.
Nah, setelah sukses dengan project di Singapore, selanjutnya ELF kembali merencanakan project selanjutnya di Malaysia. Rencanya saat Super Show 3 di Malaysia nanti, ELF akan membuat VARSITY JACKET. Jacket ini berbahan dasar tebal dan cocok banget dengan musim di Korea sekarang yang lagi mau masuk musim semi dan udaranya belum begitu hangat. Apalagi Super Junior juga lagi seneng-senengnya pake jacket ini, jadi nggak bakalan mubazir deh.
 
Berhubung jaket ini mahal, jadi diharapkan lebih banyak para ELF Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembuatan jacket ini. Semua daa yang terkumpul murni hanya untuk pembuata jacket ini.


Ternyata kemarin waktu di Singapore masih ada 4 orang anggota SuJu yang belum dapet medali (Heechul, Ryeowook, Kyuhyun, dan Eeteuk). Jadi, di Malaysia nanti akan diberikan medalinya mereka.

Satu lagi, biar dari awal Super Junior menyadari banyaknya para ELF Indonesia yang nonton, tak lupa ELF memasang BANNER GLOW IN THE DARKnya. ^^
Siapa tau ada teman-teman yang berminat menyumbang demi kelancaran project ini, bisa menyalurkan dananya melalui:
1. Bank BCA 8660038885 a/n Nadia kartika cabang Daan Mogot Baru
2. Bank Permata 4000458282 a/n Endamia Carolina cabang Graha Internusa Jakarta
yang sudah transfer diharapkan mengkonfimasi di twitter kita @nachidarlingsss @indoelfsproject dan @sorasarah dengan menyebutkan nama, jumlah donasi, nomor rekening, dan transfer ke bank mana
Oke, sekian dulu, semoga Indonesian ELFs Project ini bisa mengulang sukses kembali. Mohon doanya! annyeong..! ^^


Selasa, 08 Maret 2011

bagaimana peran motivasi pada anak dalam belajar?


apa itu motivasi?
·         Menurut buku Santrock, motivasi adalah proses yang  memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku.
·         Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.
Berdasarkan pengertian di atas, tentulah motivasi berperan penting dalam proses belajar. Seorang anak yang tidak memiliki motivasi dalam melakukan sesuatu kegiatan, dia tidak akan berfokus pada tugas atau kegiatan tersebut, tidak berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan kegiatannya tersebut. Nah, kalau ada anak yang seperti ini, kemungkinan besar dia mengikuti pelajaran di kelas atau dimanapun tidak akan memberikan “sesuatu” kepada dia, karena dia pasti akan cuek saja dengan pelajaran-pelajaran tersebut. Inilah tugas guru atau orang tua yang dapat membantu membangkitkan motivasinya.
Selanjutnya, kita akan mengenal sekilas dulu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik itu apabila seseorang melakukan sesuatu karena ingin mendapatkan sesuatu yang lain. Jadi, motivasi dia untuk melakukan sesuatu itu bisa saja karena reward atau hadiah yang diperoleh apabila dia melakukannya. Misalnya, seorang anak berlatih keras menyanyi karena dia ingin memenangkan lomba menyanyi tingkat internasional. Selanjutnya, motivasi intrinsik apabila seseorang melakukan sesuatu karena sesuatu itu sendiri. Maksudnya memang karena dia menyukai atau senang dengan itu. Misalnya, seorang anak belajar biologi karena dia memang menyenagi mata pelajaran itu.
Kalau dikaitkan dengan kognitif, menurut teori Vygotsky, dia lebih menekankan arti penting dari inner speech yaitu  penggunaan bahasa dalam mengatur diri sendiri, mengontrol prilaku sendiri. Berarti, seorang anak itu sangat penting dalam hal memotivasi dirinya sendiri walaupun tidak pula seluruhnya harus beraasal dari dirinya saja, namun seperti yang saya ungkapkan di atas, peranan orang tua atau guru juga sangat penting. Awalnya, memang peran motivasi dari diri si anak sendiri yang harus ada kemudian selanjutnya peran guru atau orang tua lah yang memaksimalkannya atau meningkatkannya.

Sumber: buku Jhon W. Santrock